Jika freelance writer biasa menulis untuk media konvensional seperti majalah, koran, buku, dan lain-lain, maka online freelance writer menulis untuk media daring atau online. Contoh: content writer, SEO content writer, blogger, dan lain-lain. Perbedaan lainnya ada di batas teritori. Online freelance writer bisa menulis untuk media apa saja, di mana saja, tanpa batas negara atau benua.
Perbedaan freelance writer konvensional vs online freelance writer:
- Panjang artikel. Untuk media online biasanya sekitar 300-800 kata atau disesuaikan dengan kebutuhan medianya.
- Jadwal terbit. Media online lebih sering terbit, biasanya nyaris setiap hari.
- Kuantitas artikel. Dengan kebutuhan informasi yang semakin cepat, media daring biasanya harus terus-menerus update. Itu sebabnya mengapa online freelance writer harus siap jika diminta menulis satu artikel per hari (kadang lebih).
- Sistem pembayaran. Sistem pembayarannya pun lebih cepat jika dibandingkan dengan pembayaran di media konvensional.
- Cocok untuk para pemula. Di media konvensional, pengalaman biasanya sangat dipertimbangkan. Di media daring, para pemula pun bisa menjadi freelance writer.
- Honor yang lebih kecil.
- Agar bisa survive, dibutuhkan kemampuan untuk menulis cepat. Sebaiknya pilih topik penulisan yang kita pahami dengan betul agar lebih mudah menghasilkan tulisan.
- Seperti kebanyakan usaha berbasis online, pasar dan pembaca lebih cepat mudah jenuh. Itu sebabnya mengapa ekspektasi terhadap kualitas tulisan pun semakin tinggi.
- Tergantung untuk media mana Anda menulis, menjadi online freelance writer tidak sepenuhnya bisa dijadikan portofolio atau batu loncatan agar bisa diterima di media konvensional.
Cara Menjadi Online Freelance Writer
Sama seperti di bidang lain, menulis untuk media online juga dibutuhkan basic skills. So, sebelum memutuskan untuk menjadi online freelance writer, berikut beberapa hal yang sebaiknya Anda ketahui:1.Teknik Penulisan Dasar
Yang dimaksud dengan siapa saja bisa menjadi online freelance writer adalah siapa saja yang paham teknik penulisan. Minimal paham Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) dan cara membangun kalimat yang komprehensif. Memahami teknik penulisan dasar bukan hanya bermanfaat untuk karier kita selanjutnya, tapi juga untuk performa media tempat kita bekerja. Semakin berkualitas konten yang kita buat, maka akan semakin mendapatkan impresi dari pembaca.
Tidak sulit mempelajari teknik-teknik dasar penulisan. Sebagai modal, kita bisa membeli buku EBI atau mengunduhnya dari Internet. Yang terpenting adalah latihan.
2. Gaya Penulisan
Kebanyakan media online menginginkan gaya penulisan atau gaya bertutur yang lebih santai, tidak begitu formal agar pembaca tidak cepat bosan. Namun, kita juga harus bisa menyesuaikan gaya bertutur dengan media tempat kita bekerja. Misalnya, menulis untuk situs berita online jelas berbeda dengan ketika menulis untuk media bertema fesyen.
3. Menulis Singkat dan Padat
Karena kebutuhannya sekitar 300-800 kata (tergantung kepada medianya), maka kita dituntut untuk dapat menulis singkat dan padat. Sometimes, ini menyulitkan karena tidak semua ide bisa dituangkan ke dalam jumlah kata yang terbatas. Untuk menyiasati ini, teruslah berlatih, gunakan kalimat-kalimat aktif, dan tidak bertele-tele.
4. Struktur Penulisan
Membaca di atas kertas berbeda dengan ketika membaca di layar. Ketika membaca di layar mata kita akan cepat lelah, apalagi jika harus membaca artikel yang sangat panjang. That’s why mengenali struktur tulisan itu penting. Bagi tulisan ke dalam bab dan subbab. Jika ada poin-poin yang mesti dijelaskan, gunakan numbered atau bulleted list.
5. Kenali SEO
Meskipun algoritma dan optimasi SEO biasanya ditangani oleh pemilik situs web atau tim lain, namun harap diingat bahwa konten yang kita tulis akan tetap diindeks oleh mesin pencari. Dengan kata lain, konten kita akan memengaruhi hasil pencarian sekaligus memengaruhi performa situs web. Pahami dasar-dasar SEO, kata kunci, dan algoritma. Misalnya, konten kita membahas tentang cara memasang domain di Blogspot. Maka pilihlah judul yang sesuai dan tidak multitafsir seperti “Tutorial: Pointing Domain Milik Sendiri ke Blogspot”.
6. Familiar dengan The Chicago Manual of Style dan Peraturan Penulisan di Negara Lain
The Chicago Manual of Style adalah pedoman cara penulisan dan editorial untuk tulisan berbahasa Inggris Amerika. Jika kita ingin menulis untuk media berbahasa Inggris atau bahasa lain, sebaiknya familiar pula dengan peraturan penulisan bahasa yang bersangkutan.
7. Riset
Kadang, kita diminta untuk menulis tema yang tidak kita kuasai. Karena informasi yang kita sampaikan kepada pembaca harus berdasarkan data yang faktual, biasakan untuk melakukan riset sebelum menulis.
8. Pengalaman dan Pendidikan
Beberapa media memang tidak mencantumkan syarat pendidikan dan pengalaman. Namun, jika kita memiliki pendidikan atau pengalaman yang relevan, itu akan menjadi poin tambahan. Tapi, jangan dulu berkecil hati, dengan modal pengalaman biasanya cukup untuk mendapatkan pekerjaan sebagai online freelance writer. Kebanyakan media membahas banyak sekali topik sehingga tidak dibutuhkan pendidikan yang spesifik, yang dibutuhkan justru para ahli yang berpengalaman.
9. Honor
Honor freelance writer bervariasi, tergantung kepada jenis pekerjaan, kuantitas artikel (jumlah kata atau panjang halaman), media, tingkat kesulitan, dan beberapa faktor lainnya. Ada yang dibayar per artikel, per projek, atau yang dibayar reguler per bulan.
Karena sistemnya jarak jauh, pastikan Anda memiliki rekening bank. Atau jika Anda menulis untuk media luar negeri, pastikan memiliki akun yang memudahkan pemberi kerja mentransfer honor Anda. Selain itu, ada beberapa media yang membayarkan honor tanpa dikurangi pajak sehingga Anda perlu untuk membayar dan melaporkan pajak sendiri.
10. Menentukan Tarif
Sering timbul perdebatan di kalangan para online freelance writer tentang bagaimana cara menentukan tarif. Jika Anda pemula yang belum bisa menentukan tarif, cara paling baik adalah menyesuaikan dengan bujet yang disediakan perusahaan. Atau Anda bisa bertanya-tanya kepada para penulis yang sudah lama berkecimpung di bidang ini.
Online Freelance Writer 1, 2, 3
Keseharian seorang freelance writer tidaklah tipikial, satu sama lainnya berbeda-beda. Tapi, bagi Anda yang baru saja memulai, berikut gambaran keseharian freelance writer:- Penulis 1 – Penulis 1 adalah seorang ibu rumah tangga yang ingin mendapatkan penghasilan tanpa harus bekerja di luar rumah. Ia menulis untuk sebuah portal dengan honor 3 juta rupiah per bulan.
- Penulis 2 – Penulis 2 bekerja 8 jam sehari, kadang lebih. Ia diharuskan menulis sekitar 10 artikel per hari dengan honor 25 ribu/artikel. Setiap bulannya ia bisa menghasilkan sekitar 6 juta rupiah.
- Penulis 3 – Penulis 3 ingin menjadi full-time writer tapi belum bisa meninggalkan pekerjaannya yang sekarang. Ia menulis konten dan mengirimkannya ke beberapa media online. Setiap bulannya penulis 3 mendapat penghasilan sebesar 750 ribu rupiah.
- Penulis 4 – Penulis 4 menghabiskan nyaris seluruh waktunya sebagai copywriter untuk situs bisnis online dengan penghasilan sekian.
- Penulis 5 – Penulis 5 menulis konten untuk beberapa media sekaligus. Sama seperti penulis 2, penghasilannya tergantung kepada sebanyak apa artikel yang bisa ia hasilkan.
Jenis Artikel dan Cara Membuat Contoh Artikel
Barangkali kita bisa menulis tentang beberapa topik, tapi kita tidak akan bisa menulis SEMUA topik. Sebelum meng-hire, kebanyakan media online ingin memastikan bahwa selain memiliki basic skills, kita juga kapabel dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang topik yang akan kita tulis. Contoh, kami adalah perusahaan jasa cloud web hosting, penulis yang akan kami hire tentu yang sedikit banyak familiar dengan topik ini.Sebelum memulai, sebaiknya kita menginventarisasi atau membuat daftar pendidikan, pengalaman, keahlian, hobi, dan topik-topik yang menurut kita menarik sebagai bahan tulisan.
Kebanyakan media online akan meminta contoh artikel, terutama jika kita belum memiliki pengalaman. Kadang, kita akan diberi topik tertentu dan diminta untuk menuliskannya, ada pula yang menyerahkan sepenuhnya pada kita. Saran kami, buatlah contoh artikel untuk setiap topik tertentu.
Membuat Biografi dan Portofolio
Ketika membuka lowongan, pencari kerja menginginkan bio berisi pengalaman sebagai penulis atau pengetahuan dan pengalaman kita yang berhubungan dengan topik utama bisnis mereka. Kadang, bio yang kita kirimkan inilah yang dijadikan sebagai profil ketika artikel kita di-publish. Tantangan membuat bio adalah memperkenalkan diri kita hanya dengan beberapa kata. Jika kita menulis untuk beberapa topik yang berbeda, sebaiknya siapkan pula bio yang sesuai.Saran kami, buatlah satu template bio yang general, lalu ubah dan sesuaikan dengan pekerjaan yang akan kita lamar. Berikut beberapa poin untuk membuat bio:
- Mulai dengan nama, gelar, dan keahlian.
- Sebutkan hanya kapabilitas yang relevan dengan media tempat kita melamar atau bekerja. Misalnya, ketika melamar ke Dewaweb, tidak perlu menyebutkan keahlian di bidang parenting karena tidak relevan.
- Masukkan juga alamat situs web dan akun media sosial kita.
Selain bio dan CV konvensional, kita juga bisa membuat portofolio online. Belilah hosting dan domain untuk personal, atur template semenarik mungkin, isi dengan data-data pribadi yang diperlukan, sertai juga dengan contoh artikel atau artikel yang sudah pernah kita buat sebelumnya. Tautkan URL di badan email ketika melamar pekerjaan.
Memaksimalkan Media Sosial
Akhir-akhir ini, media sering meminta para penulisnya untuk membagikan ke artikel ke berbagai media sosial pribadi. Karena semakin hari fungsi media sosial ini semakin penting, kami menyarankan agar Anda mulai memaksimalkannya.- Google+ – Jika kita melakukan pencarian, artikel yang kita bagikan di Google+ juga akan muncul di hasil pencarian. Berarti selain memikat pembaca, artikel kita juga akan terindeks oleh mesin pencari.
- Facebook & Twitter – Karena postingan dari Twitter bisa otomatis dibagikan ke Facebook, jadi kita hanya perlu membagikan satu kali di Twitter.
- LinkedIn – Membagikan artikel ke LinkedIn bagus untuk portofolio sekaligus memikat pembaca dari kalangan profesional.
- Pinterest – Jika kita menulis artikel yang disertai foto, bisa juga dibagikan ke Pinterest.
- Buatlah daftar pendidikan dan keahlian yang kita miliki kemudian buat daftar topik tulisan yang kita kuasai.
- Dari daftar topik, buatlah beberapa ide penulisan.
- Buatlah daftar pemuatan jika ada.
- Dari sekian banyak topik, pilihlah 5 yang paling kita kuasai, tulis 3 judul tulisan untuk masing-masing topik.
- Tulislah contoh artikel dari masing-masing topik. Contoh artikel inilah yang akan kita gunakan untuk melamar pekerjaan.
- Tulis bio.
- Mulailah bekerja dan jangan lupa untuk terus memaksimalkan media sosial yang kita punya.
*
Demikian pembahasan tentang cara menjadi online freelance writer, semoga bermanfaat. Jika Anda memiliki pertanyaan, tolong jangan segan-segan menuliskannya di kolom komentar. Terima kasih.sumber :
https://www.dewaweb.com/
Tidak ada komentar :
Posting Komentar